Sabtu, 02 Agustus 2008

Hampa

wahai jiwa yang mengarungi raga
ku tak bisa sempurna tanpamu
engkau anugerah dari Tuhanku
tanpamu ku tak berdaya

Tuhan yang memiliki jiwa
bantu aku menyebut namaMu
jangan biarkan ku tersiksa
ku hanya ingin bersamaMu

Ku sadari hidup ini indah
dengan ayat-ayat qur'an yang bertakbir
mengagungkan nama besarMu Ya Rabb
ijinkan aku menggapai ridhaMu

Hampa hatiku jauh dariMu
gelap dan sunyi menghantui
ingin rasanya ku berlari
mengejar cahyaMu Ya Rabb

Hidup dan matiku ditanganMu
mengikat perjanjian dengan rohku
kasih dan sayangMu menyejukkan hati
ku tak tahu berkata-kata indah

Ya Rabb ku malu diri ini
lemah malas terhina dan bodoh
malu dengan keagunganMu
yang selalu mengawasi disetiap waktu

Terasa hampa sekali kuberjalan
mengarungi kesunyian hidup
tanpa cahaya Rabb...

Senin, 28 Juli 2008

Jalanku tak Panjang

dinginnya malam mengusik tidurku
mengingatkanku pada masa lalu
masa lalu yang suram menjemukkan
karena tidak ada cinta dan kasih sayang
tuk ku bertahan hidup

ku merenung meratap sebuah bulan
begitu indah menutup bola mataku
kau disana bahagia ditemani bintang
menyinari dunia tanpa kesombongan
kau tidak terhina dan ternoda

kusadari semua yang terjadi pada diriku
bahwa hidup didunia pasti berlalu
karena hidup dan jalanku tak panjang
menyusuri gemerlapnya dunia

Sabtu, 26 Juli 2008

Kelambu Hatiku Berkata

Hari ku lalui dengan hambar
Tanpa ada rasa senang dan suka cita
Hidup dan dunia ini menyiksa batinku
Mengurung dan memuakkan tubuh kurusku

Bangkitlah jiwa dan ragaku
Lawanlah sekuat tenaga dan pikiranmu
Tuntaskanlah masalah dengan hati nuranimu
Berjuang dengan ketidak putus asaanmu

Berucap belum tentu bertindak
Bertindak tentu sama dengan berucap
Hati dan pikiran bersatulah
Musnahkan kebodohan dunia ini

Wahai jiwa yang mengarungi raga
Kuatkanlah hati dan pikiranku
Wahai jiwa yang mengikat hatiku
Berilah cinta dan kasih sayangmu

Jeritan tangis menyesakkan kalbu
Tak peduli kau siapa diriku
Karena dunia tak mengenal kasih
Begitulah hidup yang kujalani

Jumat, 25 Juli 2008

Semua itu Takdir


       Pagi hari yang cerah membuat ku terperanjak bangun dari tempat tidur, ku buka jendela dan sinar mentari pagi menyambut diriku yang belum mandi. Dengan sedikit malas karena badan masih lemas, kuberusaha menggapai handuk yang berada di pintu kamar tidurku.

      Jam menunjuk pukul delapan pagi, bergegas aku kekamar mandi dan mandi. Ku pakai baju kemudian mengeluarkan motor, bergegasku kerumah orang tuaku tanpa ada pikiran dan perasaan apa-apa, tiba-tiba setelah sampai kakakku menceritakan sesuatu kejadian dimana bapakku masuk rumah sakit.

     Yang tadinya hatiku senang mendadak berubah drastis menjadi kesedihan, ku hanya merenung dan sedih mendengar semua ini, bagai mimpi yang menjadi kenyataan, aku bingung melamun apa yang sedang terjadi, karena selama ini dalam keluargaku semuanya pada baik-baik saja tiba-tiba berubah menjadi kesedihan.

     Hatiku sedih dan pikiranku kosong seakan tak percaya dengan takdir yang diberikan Sang Khalik, kutegar dan kukuatkan hatiku dengan beristighfar semua yang ada dipikiranku kucoba untuk kualihkan dengan berdoa kepada Rabb-Nya semesta alam agar aku diberikan hidayah dan kekuatan supaya hati ini tegar dan sabar.

     Ku terus berdzikir dan berdoa sambil mengendarai motor tak kuasa kumenahan pedih hati ini dan terasa pula air mata menetes membasahi pipi, sambil menahan rasa sedih karena ku mengendarai motor agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, Alhamdulillah aku selamat sampai rumah sakit dimana bapakku dibawa dengan tegar ku berjalan dengan terus menyebut nama Allah agar semua yang terjadi padaku menjadikan aku menjadi hamba yang sabar.

     Tak kubayangkan dan tak kuduga, bapak yang dulu sehat dan kuat sekarang terbaring lemah tak berdaya ditempat tidur, hatiku masih tak percaya bahwa semua yang terjadi pada bapakku itu adalah benar-benar terjadi dan hatiku masih saja tidak mau mengikhlaskan semua itu terjadi. kucoba tuk terus beristighfar dan membimbing bapakku yang koma, sedih dan menyesal diri ini karena aku begitu egois dan membangkang waktu bapakku memerintahkan diriku walau hanya sepele semasa sehatnya bapakku sekarang yang ada hanyalah penyesalan dan kebodohan yang kubawa mati dalam diriku. 

     Kulihat wajah yang dulu bagiku galak berangsur-angsur punah dengan keceriaan, seperti tidak ada lagi beban yang ditanggungnya, dan kulihat bibirnya yang dulu kulihat sering mengomeli diriku kini berubah dengan tersenyum seakan-akan menyambut malaikat dengan salam dan ikhlas untuk membawanya pergi ketempat dimana para tabiin-tabiin terdahulu ditempatkan yaitu surganya Allah SWT.

     Jam menunjukkan pukul sebelas siang dimana inilah akhirku melihat seorang bapak yang membesarkan, mendidik dan menasehatiku dengan kata-kata bijak yang selalu terngiang sampai sekarang didalam pikiranku. 

    Rasa penyesalan pasti ada dan selalu belakangan, kutak tahu harus berbuat apa dan bagaimana lagi untuk membuat orang tuaku senang dan bahagia karena bapakku sudah tidak lagi ada disisiku walau perasaanku masih merasakan rasa kasih sayangnya. 

    Ku berdoa dan ku yakin bahwa ini adalah takdir yang harus kuterima, karena tidak ada yang abadi kecuali Allah SWT. semoga ini menjadikan aku menjadi lebih sabar dan taat beribadah.

   Bapak kau adalah perisai bagi keluargamu, bekerja membanting tulang tuk sesuap nasi tanpa lelah menghampiri dirimu, kau hiraukan udara dingin dan panas matahari menyentuh kulit tubuhmu, besar perjuangan yang telah kau berikan terhadapku, kata-kata bijak yang kau ucapkan menjadi tuntunan bagi diriku, semoga apa yang membuat kau kesal kepadaku berubah menjadi doa sepanjang hidupku menjagamu dialam kubur dan membawamu ke surga yang diidam-idamkan umat muslim. Amien. 

  Ya Allah kau penguasa langit dan bumi, ijinkan aku memohon, meminta untuk menjadikan aku hamba yang selalu tunduk kepadaMu, bersujud dan mendekatkan diri setiap waktu. Ya Allah kau yang membangkitkan dan mematikan semua makhluk, kabulkanlah permohonan hambaMu yang hina dan bodoh serta lemah dihadapanMu, ampunilah dosaku, dosa ibu-bapakku, dosa saudara-saudaraku baik yang dekat maupun saudara sesama muslim, tempatkanlah mereka kedalam surgaMu karena mereka telah berjuang bersemangat dan berbakti serta tunduk kepadaMu, Jadikanlah mereka semua umat-umat Nabi Muhammad yang Islam cintai. Ya Allah Kau adalah pelindung bagi umat Nabi Muhammad, maafkan ucapanku dan terimalah doaku. Amien.

     

Senin, 17 Maret 2008

Semua Akan Kembali

Inna lillahi Wa inna illahi Raji'un

Banyak sekali kemewahan, kemegahan, keindahan didalam dunia yang kita tempati ini.
sungguh indah nan rupawan jika kita melihat pemandangan alam yang Allah SWT ciptakan, sehingga kita terlupa akan siapa dan dari mana kita tercipta?

Melihat semua kemewahan yang tiada berhenti, membuat kita terus berpacu mengejar mimpi yang tak pasti jelas untuk bisa mendapatkannya?
kemegahan dunia yang begitu luar biasa kita memandangnya, membuat kita bernafsu untuk memburunya.

Sadarkah kita semua bahwa dunia yang megah, indah, dan mewah akan sirna begitu saja mengikuti waktu akan datangnya ajal.

Sungguh tak ku sangka dan tak ku duga ternyata apa-apa yang dekat denganku hilang tuk selama-lamaya, bagai mimpi tapi nyata yang tak kupercaya bahwa semua apa yang di alami orang lain pasti akan ku alami sendiri, apa yang dirasakan oleh orang lain pasti akan kurasakan sendiri.

Sedih, terharu hatiku begitu mendengar kabar dari kakakku bahwa tidak ada keabadian dan kesempurnaan didunia ini yang kekal dan semuanya akan musnah kecuali Allah SWT.

Hatiku runtuh remuk walau tegar dengan keimananku, bahwa yang bernyawa pasti mengalami mati, itulah yang terlintas dalam pikiranku.

Pernah aku membaca bahwa orang yang meninggal itu tidak mati selamanya melainkan hanya berganti tempat ketempat yang baru.

Cita-cita yang begitu aku muliakan dan agungkan sirna tanpa bekas terkubur dengan jasad yang begitu mulia untuk seorang ayah yang begitu bertanggung jawab terhadap keluarganya dan juga saudara-saudaranya, aku sedih bukan karena ditinggal seorang ayah melainkan aku sedih karena cita-cita yang begitu aku utamakan tak kesampaian, sungguh diluar daya pikirku cita-cita satu-satunya yang kuharapkan ternyata tidak terkabul dan hilang dengan terkuburnya seorang ayah.

Dengan cita-cita yang aku agungkan mungkin bisa membalas budi baik dari seorang ayah walau takkan bisa aku melunasinya, walau sedikit untuk membahagiakannya tapi itu sangat berharga dan berartinya untukku, karena tidak ada lagi yang bisa kuberbalas budi untuknya melainkan cita-citaku itu. mungkin dengan doa-doa yang ku panjatkan setiap habis shalat atau pun ku terbangun malam untuk shalat tahajjud tetapi itu tidak bisa hatiku tuk puas diri.

Semua itu kusadari bahwa apa yang telah Allah kehendaki apapun yang ada dibumi maupun yang ada dilangit untuk diambil-Nya tidak bisa kita cegah, karena semua itu milik Allah SWT.

Kini diriku hanya bisa berdoa untuk ayahku di alam sana agar doa yang kupanjatkan diterima oleh Allah supaya ayahku dimasukkan kedalam surga-Nya dan di jadikan umat nabi terakhir umat Islam yaitu Nabi Besar Muhammad SAW nanti.Amin. Ya Rabb ampunilah dosa kedua orangtuaku jadikanlah dia sebagai hamba yang selalu sujud dan tunduk kepada-Mu dan jadikanlah dia sebagai umat Nabi-Mu,jauhkanlah dia dari api neraka,dan berilah dia tempat yang layak disurga-Mu.Amin.

Senin, 04 Februari 2008

JANGAN DURHAKAI ORANG TUA

Berbakti kepada orang tua disebut dengan istilah “Birrul Walidaini” sedangkan durhaka kepada orang tua disebut dengan istilah “Uququl Walidaini”. Durhaka kepada orang tua itu bisa berupa tidak mematuhi perintahnya, mengabaikan, menyakiti, meremehkan, memandang dengan pandangan buruk, mengucapkan kata-kata kotor atau kasar dan lain sebagainya.

Sebagai seorang anak dilarang mengucapkan kata-kata “ah”. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT. Dalam surat Al-Isra’ : 23.

Artinya : “Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia”.

Islam sangat membenci perbuatan atau sikap durhaka kepada orang tua, sehingga Allah SWT mengancam kepada anak yang durhaka kepada orang tua dengan siksaan yang sangat memilukan.
Hal ini dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Al-Ahqaf : 18.

Artinya : “Mereka itulah orang-orang yang tidak pasti ketetapan (adzab) atas mereka bersama umat-umat yang telah berlalu sebelum mereka dari jin dan manusia. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang merugi”.

Adapun contoh dari seorang anak yang durhaka kepada orang tua adalah putra Nabi Nuh as yang bernama Kan’an. Sewaktu banjit bah telah mulai dating dan bahtera berlayar membawa mereka menembus gelombang yang bagaikan gunung. Nabi Nuh as mengajak anaknya seraya berkata : “ Wahai anakku, naiklah ke atas kapal bersama kami dan janganlah kamu berada bersama orang-orang yang kafir”.

Kan’an berpikir bahwa kapal buatan ayahnya tidak mungkin bisa menyelamatkan dari amukan gelombang yang sangat besar. Maka dia menjawab ayahnya : “Akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memelihara (menyelamatkan) aku dari bah”.

Mendengar ucapan Kan’an, Nabi Nuh as sekali lagi mengingatkan kepada anaknya : “Tidak ada yang melindungi hari ini dari azab Allah selain Allah saja, Yang Maha Penyayang”.

Kan’an pun tetap pada pendiriannya, ia tetap mengikuti alur logikanya dan gelombang besar pun menjadi pemisah antara ayah dan dengan anaknya, dan Kan’an pun termasuk golongan orang yang ditenggelamkan oleh Allah SWT. Lantaran tidak beriman, durhaka kepada orang tuanya.

Sabtu, 02 Februari 2008

SORGA NERAKA ADA PADA ORANG TUA

Merenungi Pengorbanan Orang Tua

"Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka janganlah sekali-kali kamu mengatakan 'ah' dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik." (QS al-Isra` [17]: 23)
Begitu santunnya Islam mengajarkan penghormatan kepada orang tua.

Bukan saja dari raut muka, bahkan perkataan "ah!" saja sudah terlarang. Apalagi menghardik dan bersikap keras atau kasar. Bahkan kita dilarang untuk memaki ibu bapak orang lain, sebab setiap kali kita memaki-maki orang tua orang lain, maka bisa jadi akan mengundang orang itu untuk memaki orang tua kita. Dan itu adalah kezaliman bagi orang tua. Harusnya kata-kata yang mulia saja yang keluar dari lisan kita.

Kalau saja kita mau secara jujur merenungi jasa dan pengorbanan orang tua, terlebih ibu kita, niscaya akan kita temui betapa tidak ternilainya kasih sayang mereka. Bayangkan! Sewaktu di perut ibu, sembilan bulan kita menghisap darahnya. Saat itu, ibu sulit berdiri dan berjalan pun berat, bahkan berbaringpun sakit. Tiga bulan pertama mual dan muntah karena ada kita di perutnya. Ketika kita akan terlahir ke dunia, ibu meregang nyawa antara hidup dan mati. Meskipun bersimbah darah dan sakit tiada terperi, tapi ibu tetap rela dengan kehadiran kita. Setelah lahir, satu persatu jari kita dihitungnya dan dibelainya. Di tengah rasa sakit, beliau tiba-tiba tersenyum dengan lelehan air mata bahagia melihat kita terlahir. Dan saat itu pula ibu menyangka akan lahir anak yang saleh yang memuliakannya.

Coba kita renungkan kembali! Pada waktu kita masih bayi, tidak kenal siang dan malam kita berbaring dan bangun sesuka hati. Padahal ibu kita hampir tidak tidur semalam suntuk. Rasanya, beliau tidak rela bila ada satu ekor nyamuk pun yang mengigit tubuh kita. Ketika kita mulai kecil mulai nakal, ibu bahagia memamerkan diri kita kepada tetangga-tetangganya.

Walaupun untuk itu beliau begitu direpotkan, berutang sana sini agar kita punya sepatu dan berpakaian layak. Ketika menjelang sekolah, ibu dan ayah sungguh-sungguh membanting tulang mencari nafkah, agar kita bisa sekolah seperti anak-anak yang lain. Walaupun mereka harus menahan lapar, namun puas asal anak-anaknya bisa kenyang.

Dalam kenyataannya, seiring pertumbuhan kita, tidak sebaik itu bakti kita kepada mereka. Semakin lama kita semakin besar, mata jadi sering sinis kepada orang tua. Jangankan mencium tangan ibunda, untuk sebuah senyum pun kita terkadang berat untuk melakukannya. Bahkan ucapan dan tindakan kita seakan seperti pisau yang sering mengiris hatinya. Lebih dari itu, sering seorang anak begitu mudah menyuruh-nyuruh orang tuanya. Tak ubahnya seperti pesuruh yang dihormati sekadarnya. Padahal tenaga, keringat, dan darah mereka habis untuk membela kita.

Lebih parah lagi, ada sebagian anak yang tidak mau memuliakan orang tuanya. Manakala orang tua semakin jompo dan si anak tidak mau mengurusnya, maka dititipkan orang tuanya di panti jompo, astagfirullah. Ini adalah perbuatan yang sangat tercela. Padahal dulu kita sangat menyusahkannya. Harusnya semua itu diingat-ingat.

Maka tak heran jika ada anak yang durhaka, anak yang tidak tahu balas budi, hidupnya di dunia ini akan diliputi penderitaan. Kita sering mendengar, betapa hukuman-hukuman Allah langsung diberikan pada anak-anak yang sering menzalimi orang tuanya. Oleh karena itu, marilah kita berusaha untuk selalu mengenang kembali semua untaian pengorbanan orang tua.

Beruntunglah bagi siapapun yang orang tuanya masih ada, karena jika orang tua sudah terbungkus kain kafan, kita tidak bisa lagi mencium tangannya atau menatap wajahnya. Karena itu kita harus memiliki tekad yang sangat kuat untuk berbakti pada orang tua. Minimal kita berhenti menyakiti hati orang tua hingga tidak ada luka yang ditoreh di hatinya. Syukur kalau kita sudah bisa menyenangkannya dan diberkahi manfaat besar bagi dunia dan juga akhiratnya.

Dalam hal ini, yang paling penting dalam menghormati mereka bukan hanya dengan memberi harta. Namun yang paling dibutuhkan adalah akhlak dari anaknya. Apalah artinya anak kaya, anak bergelar, anak berpangkat, tetapi tidak berakhlak kepada ibu bapaknya? Dan akhlak inilah sebenarnya kekayaan termahal yang bisa membuat sang anak doanya diijabah oleh Allah Azza wa Jalla, sehingga bisa menyelamatkan serta memuliakan ibu bapaknya.

Betapa yang dirindukan orang tua itu senyum manis yang tulus dari anaknya serta ketawadhuan. Wallahu a`lam. dr/mns/mqp
(KH. Abdullah Gymnastiar)

Selasa, 08 Januari 2008

ADIRA MULTIFINANCE MEMBOSANKAN




Pagi menunjukkan pukul 09.30, hari selasa, gue menyalakan motor kemudian bergegas pergi ke depok untuk mengambil BPKB di suatu perusahaan dengan nama ADIRA MULTIFINANCE. Karena bokap gue gak bisa pergi jauh karena sakit akhirnya diwakilkan sama gue dengan surat kuasa yang sudah gue buat sebelumnya dengan materai senilai 6000, berangkatlah gue dengan motor Yamaha Mio yang angsuran kreditnya sudah lunas. dengan penuh keyakinan dan senangnya karena motor yang gue pakai itu sudah tidak ada lagi angsuran yang menurut gue sangat memberatkan bagi kebutuhan hidup gue.

dengan kecepatan yang lumayan cepat akhirnya sampai juga ketempat tujuan, gue masuk dengan mengambil nomor antrian yang agak lama untuk menunggu dengan perasaan senang dan gembira dengan harapan BPKB yang sudah lama gak ada di genggaman gue akhirnya selesai dan berada ditangan gue.

Tapi apa yang terjadi, setelah nomor antrian gue terpanggil lalu gue datang ke customer service yang gue lupa menanyakan siapa namanya?

Dengan ramah wanita customer service bertanya:

cs: selamat pagi ada yang bisa kami bantu?
gue: ini saya mau ngambil BPKB
cs: boleh saya lihat surat-surat lunas?
gue: (gue keluarin surat-surat lunas dan surat kuasa)
cs: boleh saya minta KTP yang memberi kuasa?
gue: (gue keluarin KTP pemilik)
cs: boleh saya minta KTP bapak?
gue: (gue keluarin KTP gue)
cs: nanti yah bapak tunggu aja!
gue: ??????

setelah beberapa menit gue menunggu akhirnya wanita customer service ADIRA
MULTIFINANCE datang.

cs: maaf bapak tanda tangan di surat kuasa dan di KTP beda.
gue: beda apanya?
cs: tanda tangan di surat kuasa dan KTP beda di lekukannya.
gue: mba, ini tanda tangan asli dari bapak saya.
cs: tapi pihak dari BPKB tidak mau terima.
gue: mba, ini bukti-bukti sudah ada, kenapa tidak bisa?(dengan mulai jengkel,
kesal dan marah)
cs: itu sudah prosedur dari atasan.
gue: kayaknya bukan suatu alasan kenapa BPKB ditahan sedang bukti-bukti sudah ada.
cs: tetap gak bisa. kalo mau tanya aja langsung sama pihak BPKB.

begitulah percakapan gue dengan wanita cantik customer service tapi membosankan.

Kemudian gue bergegas menuju bagian BPKB.

PB: tanda tangannya beda di lekukannya.
gue: tapi ini bener tanda tangan asli.
PB: tetap ga bisa.
gue: terus apa lagi yang salah?
PB: tanggal tidak tertera.
gue: kayaknya gak ada masalah!
PB: iya, tapi sudah begitu peraturannya.
gue: ( jengkel dan kesal) terus BPKB ga bisa di ambil?
PB: ga bisa.

dimana dijelaskan bahwa tanda tangan pemilik di KTP dengan tanda tangan di surat kuasa berbeda padahal itu tanda tangan asli dari bokap gue, ok gue maklumin. yang jadi pertanyaan gue kenapa bukti-bukti sudah ada dan surat lunas pun ada? apa dengan disusah-susahin dia pengen duit? atau BPKB gue belum ditebus di bank? kenapa tanda tangan beda sedikit saja ga bisa ngambil BPKB? kenapa alamat rumah salah sedikit tidak bisa diambil?  cuma karena ga ada angka "1" aja di bikin repot.
apa semua ini hanya permainan dan sandiwara dari pihak perusahaan ADIRA FINANCE?
sungguh tidak mengerti dan tidak dinyangka ternyata berurusan dengan perusahaan seperti ADIRA FINANCE membosankan dan mengesalkan, seharusnya kalo sudah ada bukti bisa diambil dan tidak dipersulit, karena kalo ada bukti-bukti yang ada dan komplit pastinya sudah benar. karena yang Hak itu benar dan yang bathil walaupun dibenar-benarkan tetap aja salah.

Terus juga ada seorang ibu pemilik sendiri atas namanya ditemani dengan seorang anaknya datang untuk mengambil BPKB yang masa angsurannya sudah selesai atau lunas, tetapi apa yang terjadi? ibu itu disuruh tanda tangan sesuai dengan tanda tangan yang sebelumnya dia tanda tangan. Yang jelas-jelas setahu gue ibu itu tidak bisa menulis dan membaca karena beliau tidak mengenyam pendidikan walau hanya sebatas sekolah dasar. dengan ditemani anaknya ibu itu dituntun untuk membuat tanda tangan yang sama. sungguh tidak disangka olehnya ternyata dengan dipermudahnya berkredit dan dipersulitnya ibu itu hanya bisa pasrah dan membuat tanda tangan dengan dibantu anaknya. Ibu itu hanya ingin anaknya bahagia karena dibelikan motor walau dengan kredit. ternyata yang pemilik sendiri aja di persulit apalagi yang diberi kuasa?

sungguh terlalu pihak dari BPKB atau instansi terkait didalamnya? kenapa tidak dari awal waktu kredit dipersulit lalu dipermudah pengambilan BPKB, pasti tidak ada yang mau, tapi alangkah bagusnya kalau begitu daripada sudah berjalan malah tambah dosa dan makian serta kutukan dari orang yang sudah terlalu benci dan kesal. bayangkan saja berapa orang yang sudah jadi korban yang mengutuk perusahaan finance itu? betapa dosa yang harus ditanggung oleh semua karyawan perusahaan itu? apakah semua perusahaan leasing seperti ADIRA MULTIFINANCE seperti itu? mempermudah persyaratan untuk kredit dan mempersulit untuk mengambil yang jelas-jelas itu milik gue dan masyarakat yang merasa di rugikan.

jujur sejujurnya sebenarnya gue benci dan mengutuk semua perusahaan seperti itu yang memper mudah untuk meminjam uang dan mempersulit masyarakat untuk mengambil akan haknya. apakah tidak sadar bahwa perusahaan finance itu sudah meraup keuntungan yang besar tetapi masih mempersulit masyarakat yang masih kesulitan untuk bertahan hidup. adakah perusahaan finance yang mengerti akan kehidupan masyarakat di Indonesia yang kehidupannya masih digaris kemiskinan, ataukah perusahaan finance ingin melihat masyarakat di Indonesia menderita dan mati dalam kebingungan dan kelaparan? sungguh tidak berprikemanusiaan perusahaan yang ingin membantu tapi didalamnya hendak menyengsarakan masyarakat Indonesia.

Kalo gue nanti mau beli kredit apa aja harus tanya dulu, dari perusahaan leasing apa bukan? trus kalo pake surat kuasa dipersulit apa ga? kalo bisa sudah lunas barang diantar langsung surat-surat kwitansi atau surat penting ke pemiliknya agar pemilik juga senang dengan kinerja dari perusahaan itu dan mau menjadi pelanggan tetapnya, dan tidak masalah dengan ongkos kirim asal jangan keterlaluan!!!.

komentar gue kepada semua karyawan yang bekerja di perusahaan itu mohon sadar karena di dunia ini gak ada yang kekal?maka sadarlah sebelum ajal memanggil, karena jika semua itu sudah terjadi yang ada hanya penyesalan di akherat nanti. kiamat sudah dekat?

 

Senin, 07 Januari 2008

Buku Harianku

Hidup,matiku,ibadahku,hanya milik Allah.

Allah menciptakan manusia dari saripati tanah dan akan kembali ketanah, begitu juga aku.

Aku terlahir karena adanya bapak dan ibuku, dan Allah memasukkan Rohku kedalam Rahim seorang ibu yang aku sayangi dan kucintai, betapa ketidak tahuan diriku didalam rahim. dan betapa ketidak tahuannya diriku bagaimana merasa sakitnya seorang wanita sholeha melahirkan diriku, sungguh mulia dirimu ibuku, betapa terpujinya bapakku yang selalu setia menemani ibu dan menjagaku diwaktu ku terlahir.

Hari demi hari aku disayang, aku dijaga, aku ditimang, hingga tak ada satu pun binatang kecil seperti semut dan nyamuk menghampiri diriku, betapa diriku terjaga oleh kasih sayang dari kedua orang tuaku.

Tak terasa waktu terus berjalan dimana diriku membutuhkan air yang begitu suci, air yang membuat diriku ini tumbuh dan berkembang, air yang tidak bisa diganti dengan air yang lain, air yang bersumber dari darah dan kasih sayang ibuku yang membuat diriku merasakan kehangatan dan kasih sayang dari ibu yang ku sayangi.

Siang dan malam berganti dimana bapakku mencari nafkah untuk anak dan keluarganya agar suatu saat nanti anaknya tumbuh dan berkembang menjadi anak yang berguna.membanting tulang dan memeras keringat untuk menghidupi diriku yang polos yang belum mengerti kehidupan dunia serta keluarganya.

Siang dan malam berganti dimana ibuku selalu menjagaku dan merawatku dengan penuh kasih sayang yang tidak akan bisa diriku untuk membalas semua jasanya kecuali surga Mu Ya Rabb.

memberiku makan dan minum padahal dirimu lupa bahwa kau juga merasa lapar dan haus dan kau hiraukan semua itu untuk aku agar diriku merasa nyaman. tiada kata lelah yang kau ucapkan untuk membuat diriku bahagia, tiada kau hiraukan dirimu disaat tubuhmu menderita sakit. kau membuat masakan yang lezat untuk suami dan kau mencuci bajuku yang kotor dengan air seni dan sisa kotoran. kau tak peduli betapa mual dan jijiknya aku membayangkan kotoran manusia, tetapi dirimu ibuku tidak kau hiraukan dan pedulikan karena kau lupakan dengan kasih sayang yang begitu besar.walaupun gunung besar samudra luas, tetap saja kasih sayangmu orang tuaku yang lebih besar.

Ya Allah pantaskah Bapak dan Ibuku masuk neraka? ataukah surga yang diidam-idamkan oleh orang yang soleh dan sholeha yang selalu mengikuti perintahmu dan menjauhi segala laranganMu.